Ayo Bergabung!

Senin, 14 Agustus 2017

Yogurt: Manfaat Probiotik bagi Imunitas



Siapa yang tidak tau yogurt?
Makanan dari produk susu yang mengandung probiotik (mikroorganisme yang bila dalam jumlah yang cukup dapat memberikan manfaat kesehatan bagi inangnya) ini sudah sangat familiar bagi masyarakat, terlebih bila mengalami gangguan pencernaan seperti diare, yogurt menjadi pilihan dalam pengobatan.
Selain pengobatan, ternyata yogurt juga dapat meningkatkan kesehatan dan imunitas manusia loh.
Penelitian baru-baru ini menunjukan bukti bahwa probiotik mampu mengurangi resiko sakit dalam populasi yang disebabkan oleh kondisi lingkungan, status fisik, dan penyakit riwayat keluarga Manfaat ini dapat terjadi karena hasil dari status imun yang meningkat, berkurangnya infeksi pencernaan, atau peningkatan integritas pencernaan.

Yogurt dan Pasien HIV
Sebuah penelitian di Afrika mencoba memberikan treatmen yogurt pada pasien HIV positif di Afrika, dimana sebetulnya nutrisi dan air sangat kurang. 
Seperti yang disampaikan oleh Luc Montagnier, penemu HIV, dan peraih nobel kedokteran mengungkapkan bahwa sebetulnya HIV dapat dihilangkan dengan perbaikan nutrisi, air, dan sanitasi yang layak. Bila kita melihat kondisi di Afrika, dimana epidemi HIV paling banyak, ternyata juga mengalami kondisi malnutrisi, kelaparan, kekeringan, dan lingkungan hidup yang kurang bersih dan kurang layak, tak heran kasus terdeteksi HIV/AIDS ditemukan paling banyak di sana.
Dalam penelitian di Afrika yang dilaporkan oleh jurnal NCBI, pasien yang terdeteksi HIV positif dengan kondisi buruk karena kekurangan nutrisi maupun efek samping ARV diberikan yogurt beberapa kali, dan hasilnya mayoritas memberikan hasil yang baik.
Hampir seluruh pasien menunjukan hasil pemulihan dari kondisi tubuh mereka, diantaranya kenaikan bobot tubuh, berkurangnya keluhan-keluhan pencernaan (diare) dan masalah kulit (ruam-ruam) efek dari ARV, hingga naiknya angka CD4 menjadi 500.
Beberapa pasien memilih untuk berhenti ARV karena efek yang luar biasa menyiksa dan menimbulkan penyakit dalam tubuh, lalu beralih dengan konsumsi yogurt. salah satu testimoni dari pasien tersebut adalah:

"… I noticed myself, from taking the yogurt, that I felt really good. I now have energy I did not have before…. I feel strong now. So, I know that this probiotic medicine is something that is good for my health. This is why I stopped taking ARVs. The yogurt is helping me so much that I do not even have to take ARVs. This is good because they [ARVs] made me feel very sick before, and now I have energy. I also like the taste of the yogurt. It is a good meal for me." (Anisia, female, HIV+ve).

terjemahan: Saya merasakan sendiri, sejak saya minum yogurt, saya merasa sehat/.Sekarang saya memiliki energi yang tidak saya miliki sebelumnya... saya merasa kuat sekarang. Saya sekarang tau bahwa obat probiotik ini adalah sesuatu yang baik bagi kesehatan saya. inilah kenapa saya berhenti minum ARV. Yogurt sangat membantu saya hingga saya tidak lagi perlu minum ARV. ini bagus karena sebelumnya, ARV membuat saya sangat sakit, dan sekarang saya berenergi, dan saya juga suka dengan rasa dari yogurt ini, ini makanan yang baik untuk saya.: (Anisia, Perempuan, HIV+)


Testimoni lain yang menyatakan untuk berhenti ARV dan beralih ke yogurt lalu mengalami kenaikan CD4:
"Probiotic yogurt is a powerful medicine … it just makes me feel healthy. I take yogurt instead of ARVs to help me feel better from the HIV. The ARVs used to make me feel very sick, and I do not like them. Also, since I have been taking the yogurt, my CD4 counts have gone up, and this is why I know that it helps my immune system. My CD4 count has gone from 235 to 315. Since this is helping me so much, I stopped taking my ARVs.… It is simple, the ARVs make me feel sick but the yogurt does not, and it tastes good." (Durhame, female, HIV+ve).

Terjemahan: "Yogurt probiotik adalah obat yang luar biasa... itu membuat saya merasa sehat. saya minum yogurt daripada ARV untuk membuat saya lebih baik dari HIV. ARV membuat saya merasa sangat sakit, dan saya tidak suka itu. juga, sejak saya minum yogurt, angka CD4 saya naik, dan inilah kenapa saya tau bahwa ini membantu sistem imun saya. CD4 saya naik dari 235 menjadi 315. Sejak ini banyak membantu saya, saya berhenti minum ARV... ini sederhana, ARV membuat saya sakit tapi yogurt tidak, dan rasanya enak." (Durhame, Perempuan, HIV+)


Testimoni-testimoni lain dapat dibaca di sumber nomor 1.

ARV dan Pencernaan
Dari banyaknya testimoni di jurnal tersebut, pasien di Afrika mengeluhkan masalah kesehatan dan pencernaan ketika mengonsumsi ARV, lalu membaik setelah mengonsumsi yogurt, bahkan beberapa memutuskan untuk berhenti ARV dan menyatakan adanya peningkatan CD4.
Dapat disimpulkan bahwa, selain memberikan racun/toxic, ARV juga menyebabkan ketidakseimbangan bakteri pencernaan dengan membunuh bakteri-bakteri menguntungkan dalam pencernaan, bahkan menimbulkan pertumbuhan bakteri merugikan yang menyebabkan diare. Itu lah mengapa pasien di Afrika mengeluhkan masalah pencernaan ketika ARV dan malah membaik setelah konsumsi yogurt.
Dengan perbaikan nutrisi, maka imunitas akan pulih dan meningkat, menyembuhkan keluhan-keluhan yang ada. Lalu, kenapa masih menenggak toxic berbahaya seumur hidup dan menggadaikan hidup bahagia dan produktif demi "janji palsu" panjang umur?


Gue enggak kudet,
bangkit bersama MAHA STAR! 

Sumber:



0 komentar:

Posting Komentar