Ayo Bergabung!

Sabtu, 04 Februari 2017

Pengguna ARV akan Terdeteksi Positif Narkoba?

Salah satu alasan kenapa kami di MAHA STAR menolak penggunaan ARV selain karena efek samping, juga karena bahan bakunya yang mengandung efek psikotropika. selain haram menurut agama islam, pasti tau kan bagaimana efeknya bila narkotika dikonsumsi seumur hidup?
ARV, biasanya efavirenz mengandung zat narkotik benzodiazepin, yaitu zat yang memberikan efek sedatif/ penenang. benzodiazepin ini disalahgunakan sebagai narkoba untuk memberikan efek tenang dan fly.

Sebetulnya, selain ARV, obat-obatan dokter banyak juga yang mengandung benzodiazepin, salahsatunya diazepam, namun peresepan diazepam oleh dokter biasanya diberikan utk kondisi emergency seperti kepanikan berlebih, atau kejang-kejang, itu pun penggunaannya jangka pendek, bukan seperti ARV yang harus diminum seumur hidup, tidak jauh beda dengan para pemakai narkoba yang menyalahgunakan zat ini, dan dipastikan terdeteksi uji lab.

Efek samping yang akan diterima oleh pemakai benzodiazepin jangka panjang seperti pengguna narkoba dan ARV akan berdampak pada fisik dan mental, diantaranya mual, pusing, darah rendah, iritasi kulit, toksisitas, mood swing, halusinasi, dan agresif.

Para pengguna ARV yang akan menghadapi tes narkoba dari tempat bekerja harus siap menerima konsekuensi untuk terdeteksi zat narkobanya (berurusan dengan yang berwajib atau di-PHK), atau membawa surat keterangan dokter bahwa mengkonsumsi ARV yang mengandung narkotika, artinya, status HIVnya akan terbuka. hal ini pun diakui dan tertulis di web mainstream seperti OBS.

Coba renungkan, haruskah zat psikotropika dikonsumsi seumur hidup hanya utk janji panjang umur? padahal diam-diam tubuh dirusak oleh zat narkotik dan zat haram yang pasti harus kita pertanggungjawabkan kelak di hadapan Tuhan. padahal Tuhan sudah menyebarkan keberkahannya diseluruh penjuru bumi utk makan dan berobat. sungguh usia berkah itu lebih baik.

Sumber:

0 komentar:

Posting Komentar