Ayo Bergabung!

Rabu, 22 Februari 2017

Lawan Radikal Bebas, Sehat Bugar Tanpa Obat!

Postingan ini melengkapi tentang suplementasi antioksidant di postingan sebelumnya, kami saran untuk membaca tulisan sebelumnya (lihat blog MS sebelumnya tentang asupan antioksidan sebagai treatmen disini)

Seperti postingan lalu tentang antioksidan, bahwa radikal bebas adalah atom tunggal yang kehilangan pasangan elektron nya. Radikal bebas bisa sangat berbahaya karena dapat mengambil atom dari sel sehat dan merusaknya. 

Kerusakan yang dilakukan oleh radikal bebas di dalam tubuh yang dikenal sebagai oksidasi:

  • Oksidasi sendiri adalah proses yang sama ketika apel lapisan apel yang terkelupas menghitam atau berkaratnya logam. Banyaknya jumlah radikal bebas dapat bereaksi dengan senyawa-senyawa dalam tubuh. Jumlah oksidasi dalam tubuh adalah ukuran dari stress oksidatif 
  • Tingginya kadar stres oksidatif mempengaruhi setiap organ dan sistem dalam tubuh dan telah dikaitkan dengan segala sesuatu dari penyakit Alzheimer, arteriosklerosis, kanker dan penyakit jantung penuaan dipercepat, asma, diabetes dan sindrom usus bocor. Stres oksidatif diyakini mengarah pada pengembangan penyakit kronis yang paling umum dan gangguan membunuh orang dewasa saat ini, terutama penyakit jantung, kanker dan diabetes.
  • Oksidasi merupakan dasar dalam pembentukan radikal bebas dan kerusakan sel, otot, jaringan, organ, dll
Terdapat beberapa sumber utama dari radikal bebas :

  • Fungsi organ normal, seperti pencernaan dan pernafasan. Ternyata tubuh sendiri memproduksi radikal bebas sebagai produk sampingan dari reaksi seluler, metabolisme makanan, pernapasan dan fungsi vital lainnya. Hati memproduksi dan menggunakan radikal bebas untuk detoksifikasi, sementara sel-sel darah putih mengirim radikal bebas untuk menghancurkan bakteri, virus dan sel yang rusak. 
  • Paparan radiasi
  • Paparan polutan lingkungan lainnya
  • Konsumsi rokok atau tembakau, obat-obatan, dan alkohol
  • Obat-obat tertentu atau penggunaan tinggi dari antibiotik, yang mengarah ke resistensi antibiotik (berati ARV adalah sumber radikal bebas hiiiiy)
  • Pola makan yang buruk yang mencakup makanan seperti lemak yang tidak sehat, terlalu banyak gula, pestisida, herbisida atau aditif sintetis. Banyak makanan olahan dan disempurnakan berisi teroksidasi lemak yang menambah radikal bebas pada tubuh. berlebihan gula dan pemanis sumber lain dari pertumbuhan radikal bebas yang berkontribusi terhadap penuaan, berat badan dan peradangan.
  • Bahkan terlalu banyak latihan (overtraining) membangkitkan menambahkan radikal bebas
  • Jumlah tinggi stres emosional atau fisik. hormon stres (seperti terlalu banyak kortisol) dapat menghasilkan radikal bebas.
Lalu bagaimana cara menangkal radikal bebas ?
Kembali lagi kepada suplementasi antioksidan. Karena atioksidant dapat menyumbangkan elektron ke radikal bebas untuk menstabilkan atom sehingga melindungi kerusakan sel.
Selain untuk mencegah proses oksidasi yang diakibatkan oleh radikal bebas, antioksidan juga mempunyai peran dalam :

  • Antioksidant asam lipoat memperbaiki enzim penting dalam tubuh.
  • Melatonin merupakan antioksidan penting terkait dengan regulasi ritme sirkadian (tidur / siklus bangun).
  • Bahkan kolesterol dapat memiliki manfaat antioksidan. "Baik" HDL kolesterol dalam beberapa hal bertindak sebagai antioksidan kuat dengan memperbaiki pembuluh darah yang rusak dan mengurangi oksidasi, yang berarti penambahan oksigen ke lipoprotein low-density (LDL atau kolesterol "buruk"). Hal ini membantu menghentikan penumpukan lemak plak di dinding arteri (aterosklerosis) dan membuat darah mengalir ke jantung.
  • Anti aging
  • Mengurangi resiko kanker
  • Detoksifikasi
  • Mengurangi resiko terhadap penyakit jantung dan stroke

Setelah mengetahui info diatas maka cara terbaik menangkal radikal bebas adalah dengan mengonsumsi makanan yang kaya antioksidan dan menghindari sumber luar seperti paparan polutan.
National Institute on Aging, bagian dari National Institutes of Health, telah mengembangkan sistem penilaian untuk mengukur jumlah antioksidan dalam makanan. Skor yang diberikan untuk makanan tertentu dikenal sebagai skor ORAC. ORAC adalah singkatan dari "Oxygen Radical Absorbance Capacity."

Berdasarkan nilai ORAC, terdapat 10 makanan dan herbal yang memiliki kandungan antioksidant yang paling banyak:

Makanan :
1. Goji berry : 25,000 ORAC score
2. Bluberry : 14,000 ORAC score
3. Dark chocolate : 21,000 ORAC score
4. Pecans (kacang pikan) : 17,000 ORAC score
5. Artichoke : 9,400 ORAC score
6. Elderberries : 14,000 ORAC score
7. Kacang merah : 8,400 ORAC score
8. Cranberries : 9,500 ORAC score
9. Blackberries : 5,300 ORAC score
10. Cilantro (daun ketumbar): 5,100 ORAC score

Herbal :
1. Cengkeh :314,446 ORAC score
2. Cinnamon : 267,537 ORAC score
3. Oregano : 159,277 ORAC score
4. Kunyit : 102,700 ORAC score
5. Cocoa (biji coklat) : 80,933 ORAC score
6. Cumin (jinten) : 76,800 ORAC score
7. Daun parsley yang dikeringkan : 74,349 ORAC score
8. Basil : 67,553 ORAC score
9. Jahe : 28,811 ORAC score
10. Daun Thyme : 27,426 ORAC score

Ada satu resep racikan herbal, wedang uwuh, Dilihat dari bahan-bahannya, wedang uwuh memiliki kandungan antioksidan yang sayang tinggi, dan mampu menyembuhkan infeksi karena sebagai anti radang dan anti inflamasi.

Penulis pribadi rajin mengonumsi bubuk cocoa, dengan cara diseduh dengan air hangat. Selain dapat menenangkan dan memberi perasaan senang (karena merangsang hormon serotonin dan mengurangi hormon stress/kortisol) juga karena memiliki kandungan antioksidan yang tinggi pula, selain itu juga mudah didapat.

SUMBER:

Dampak Buruk ARV yg TIDAK PERNAH MAU DIAKUI OKNUM MEDIS

Berawal dari mencret yang gak juga mampet dan juga karena faktor udah pernah ngelakuin sex yang gak sehat, vctlah temen gue ini dan hasilnya R. November dia mulai arv. Desember, Januari, kondisinya justru makin minus. Februari dia gak ada kabar. Awal Maret, pas dijenguk fisiknya udah tinggal tulang berbalut kulit, ngomongnya celo dan fungsi pendengarannya berkurang. Dan di tanggal 5 dia meninggal. Padahal sebelum vct, walopun kurusan karena diare, dia terlihat gak separah pas udah konsumsi arv. Gue udah nyaranin pengobatan herbal, tapi dia nolak. Takut komplikasi obat, begitu katanya. Dan kata pendampingnya, memburuknya kondisi temen gue itu disebabkan juga karena depresi. Ini kejadian di penghujung 2014. Misal arv itu emang beneran "obat", efeknya harusnya gak sefatal itu. Padahal banyak cerita misal R, tapi gak juga arv kesehatan bisa memburuk seiring virus itu menyebar. Tapi, mendiang temen gue yang arv itu justru makin parah kondisinya. Dan gue juga udah lihat dengan mata melek semelek-meleknya efek samping arv dari mulai yang muntah-muntah, infeksi kulit aneh, kulit yang menghitam, alis rontok, depresi, bahkan temen gue yang lain ada yang mati rasa, tapi dia masih arv sampe dimari. Itu pilihan dia jadi gue hargai aja pilihannya. Oke, walopun ada yang taonan arv terlihat oke-oke aja, tapi tunggu dulu, guy's... kita gak pernah tau ada apa dibalik layar si pengkonsumsi arv. Misal lo divonis, gak usah takut. Itu hanya vonis manusia. Bukan vonis Tuhan. Manusia gak seistimewa itu buat memvonis hidup orang lain. Yang bikin parah penyakit kan vonis itu sendiri. Dan keyakinan yang kuat adalah obat dari penyakit itu sendiri. Ada ya temennya bf sahabat gue yang tes hasilnya R trus karena dia gak yakin dia coba tes ditempat lain dan hasilnya NR. Arv ato gak, jelas pilihan masing-masing. Tapi, jangan nganggep apa yang gak ada itu ada. Yang penting, jangan lupa bahagia, guy's... Karena kebahagiaan jelas gak kenal hiv dan arv.



Sabtu, 11 Februari 2017

Konselor Vs Dokter. Akhirnya MAHA STAR yang benar.

Sejak akhir tahun 2000an sy sdh mulai aktif donor darah di pmi, saat itu status sy msh seorang mahasiswa. Tdk pernah 1x pun saya telat donor darah (mungkin hanya telat tgl, kalau telat blnnya tdk pernah). Semua berjalan lancar selama 14 th hingga pada bln April 2015 saat sy akan mendonorkan darah saya, semua staff di PMI begitu sibuk dan heboh dgn kedatangan saya, kemudian mereka sampaikan bahwa sy tdk bisa donor karena darah saya yg bulan januari di tolak. Mereka minta senin pagi sy datang lg ke PMI buat bertemu dokter (Saat itu malam minggu).
Dengan banyak hal yg berkecamuk di kepala saya akhirnya senin pagi saya dtg lg ketemu dokter PMI, bagai di sambar petir saat sy dengar dokter tsb menyampaikan bahwa saya positif HIV. Saat itu jg saya di rujuk ke VCT buat melakukan tes2 lbh lanjut, setelah melakukan tes2 lbh lanjut dan hasilnya positif akhirnya saya diminta utk terapi ARV saat itu CD4 saya masih di angka 500an. Saat di VCT saya di samperin seorang laki2 yg mengaku aktifis lsm dan akan mendampingi saya minum obat (sebenarnya saya tdk paham mau dia apa tp dlm kondisi saat itu saya cuma ikut saja). Seiring waktu saya mulai terapi ARV bersamaan dgn beberapa obat herbal (Keluaran dr slh satu MLM yg di rekomendasikan org tsb, kebetulan dia member MLM tsb) pendamping saya itu bkn ODHA. awal2 terapi saya banyak bgt mengalami masalah seperti mual dan pusing, tp setiap kali saya blg ke pendamping tsb jawabannya adalah "Kalau lo mau hidup ARV tu lo telen2 aja tepat wkt dan jgn lo rasa2in yg macam2. Sekalian herbalnya di minum terus kalau hbs tar beli lagi ma gw biar lo sehat dan bertahan hdp" hingga pada akhirnya di minggu ke2 terapi ARV saya positif terkena sindrom stephen johnson. Semua badan saya terbakar, bahkan lidah saya sampai mengelupas. Saat itu saya di sarankan oleh dokter spesialis penyakit dalam (pakar hiv jg) agar stop ARV. Saat itu saya bbm pendamping saya  dan blg kalau saya stop arv dan obat herbal yg dr dia atas rekomendasi dokter spesialis penyakit dlm. Dgn nada marah dia blg "Semua dampingan gw cd4nya tinggi2 dan baik2 ja kok, cuma lo ja yg kena stephen johnson" shock setengah mati sy mendengarnya. Selama 3 minggu sy di rmh sakit pendamping sy tsb tdk dtg 1x pun buat jenguk sy. Malah dia bbm minta kado buat kelahiran anakny. ARV yg saya konsumsi saat itu Duvi Nevi. Beberapa bln setelah kejadian itu saya sempat terapi lg pki artipla (tu karena pihak vct selalu hub sy buat terapi arv) sayangnya dgn artipla saya jg gk co2k. Kena SJ jg meski efeknya tdk separah yg pertama. Kemudian sya disarankan stop lagi oleh dokter saya tsb. Dokter sya hanya  berpesan jaga baik2 pola mlm n hidup. Kalau cd4 kamu selalu baik (diatas 350) akan jauh lbh baik karena kalau sy terapi arv sy msk lini 2. Perlu tmn2 ketahui saat bln terapi arv kondisi sy sgt sehat dan saat inipun saat tdk terapi kondisi sy jauh lbh baik. Bln lalu cd4 sy msh 800. Tdk sakit apapun selain flu dan masuk angin. Saya share ini tdk da maksud apapun selain berbagi kisah ke tmn2. mau arv atau tdk itu hak dan pilihan masing2 yg hrs qt hargai dan suport....
Pandai2 memilih tmn dan pendamping, jgn sampai mengalami spt saya.

SALAM SEHAT






Sabtu, 04 Februari 2017

Pengguna ARV akan Terdeteksi Positif Narkoba?

Salah satu alasan kenapa kami di MAHA STAR menolak penggunaan ARV selain karena efek samping, juga karena bahan bakunya yang mengandung efek psikotropika. selain haram menurut agama islam, pasti tau kan bagaimana efeknya bila narkotika dikonsumsi seumur hidup?
ARV, biasanya efavirenz mengandung zat narkotik benzodiazepin, yaitu zat yang memberikan efek sedatif/ penenang. benzodiazepin ini disalahgunakan sebagai narkoba untuk memberikan efek tenang dan fly.

Sebetulnya, selain ARV, obat-obatan dokter banyak juga yang mengandung benzodiazepin, salahsatunya diazepam, namun peresepan diazepam oleh dokter biasanya diberikan utk kondisi emergency seperti kepanikan berlebih, atau kejang-kejang, itu pun penggunaannya jangka pendek, bukan seperti ARV yang harus diminum seumur hidup, tidak jauh beda dengan para pemakai narkoba yang menyalahgunakan zat ini, dan dipastikan terdeteksi uji lab.

Efek samping yang akan diterima oleh pemakai benzodiazepin jangka panjang seperti pengguna narkoba dan ARV akan berdampak pada fisik dan mental, diantaranya mual, pusing, darah rendah, iritasi kulit, toksisitas, mood swing, halusinasi, dan agresif.

Para pengguna ARV yang akan menghadapi tes narkoba dari tempat bekerja harus siap menerima konsekuensi untuk terdeteksi zat narkobanya (berurusan dengan yang berwajib atau di-PHK), atau membawa surat keterangan dokter bahwa mengkonsumsi ARV yang mengandung narkotika, artinya, status HIVnya akan terbuka. hal ini pun diakui dan tertulis di web mainstream seperti OBS.

Coba renungkan, haruskah zat psikotropika dikonsumsi seumur hidup hanya utk janji panjang umur? padahal diam-diam tubuh dirusak oleh zat narkotik dan zat haram yang pasti harus kita pertanggungjawabkan kelak di hadapan Tuhan. padahal Tuhan sudah menyebarkan keberkahannya diseluruh penjuru bumi utk makan dan berobat. sungguh usia berkah itu lebih baik.

Sumber: